Monday, July 11, 2016

Tak perlu jadi lemah dengan kekurangan “untuk bisa sukses”

Siapa yang tidak punya kekurangan? Siapa yang tidak pernah merasa kurang? Semua orang didunia ini memiliki kekurangan dan lebih sering lagi punya perasaan kurang.

Merasa kurang dan punya kekurangan bukan persoalan boleh dan tidak boleh, bukanmasalah baik atau jelek, tetapi ini masalah di dalam praktik hidup termasuk hal-hal yang tak bisa di hindari. Al-quran sendiri dalam surat al-baqarah menyatakan :
“dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (qs. Al-baqarah : 155)

Meskipun merasa kurang dan kekurangan itu dimiliki oleh semua manusia, tetapi yang berbeda adalah untuk apa kekurangan itu digunakan. Seperti juga kegagalan, hinaan, dan ketidakpuasan yang bisa digunakan sebagai motivator dan demotivator, kekurangan ini juga begitu.

Ada orang yang menggunakan kekurangannya sebagai motivator dan ada pula yang digunakan sebagai demotivator. Berdasarkan praktik hidup dan temuan ilmiah, beberapa bentuk kekuatan yang sudah di gali oleh sebagian orang adalah menjadikan dorongan untuk menemukan keunggulan.

Karena ia memiliki kekurangan dibidang tertentu, lantas kekuranganya dijadikan petunjuk dan dorongan untuk menemukan kelebihan mereka dibidang lain. Konon, iwan fals dulu juga hebat dibidang olahraga, tetapi karena perasaanya kurang bisa menerima hukum kalah menang di dunia olahraga, ia akhirnya memiliki musik.

Adanya kebenaran bahwa kekurangan merupakan materi yang sudah disediakan tuhan untuk menunjukan kelebihan kita, ternyata sudah banyak dikaji oleh para ahli di bidang bakat. Salah satunya kajian Sidney Moon di tahun 2002, seorang pakar pendidikan dan psikologi ari purdue college of eduction.

Menurtnya, supaya bakat (kelebihan, keunggulan, dan seterusnya) seseorang itu muncul menjadi prestasi, maka dibutuhkan tiga hal, yaitu :
  • > Kemampuan memahami diri
  • > Kemampuan membuat keputusan yang bagus
  • > Kemampuan menaati disiplin diri
Kekurangan merupakan materi yang sangat penting dalam proses memahami diri. Andaikan tuhan mencabut kekurangan kita, maka kemungkinan besar kita juga tidak tau kelebihan kita. Orang yangg tidak paham kekurangan dirinya, seringkali tidak paham juga kelebihan dirinya.

Kekurangan juga telah digunakan oleh sebagian orang-orang berprestasi penyelamat langkah mereka dari keputusan dan tindakan yang belum relevan dengan kapasitasnya. Karena tahu kekurangannya, maka mereka tidak gegabah dalam mengambil keputusan dan tindakan yang belum jelas.

Ciri-ciri keputusan yang berpotensi salah :
  1. Keputusan yang langsung pada kesimpulan hitam putih atau salah benar.
  2. Keputusan yang didasari fakta dangkal.
  3. Keputusan yang didasari pengaruh dari luar semata.
  4. Keputusan yang didasari dari fanatisme membabi-buta pada pendapat seseorang tanpa pertimbangan akal
  5. Keputusan yang didasari pengaruh tradisi nenek moyang (taklid buta)
  6. Keputusan yang didasari ledakan emosi dan nafsu sesaat
  7. Keputusan yang didsari keinginan “asal beda”, “asal bukan di anu”, persaingan negatif, dan semisalnya.
  8. Keputusan yang didasari hal-hal yang sifatnya lahiriah semata.
  9. Keputusan yang didasari pemahaman yang salah
Mereka memang memiliki mimpi yang tinggi, memiliki semangat yang tinggi, dan memiliki banyak kelebihan, tetapi mereka juga punya pemahaman yang tinggi terhadap kekurangannya. Mereka mengetahui dirinya. “celakalah orang yang tidak tahu kadar dirinya.“ begitulah Nabi Muhmmad pernah berpesan.

Oleh karena itu, mereka biasanya tidak sembarang mengatkan “ya” terhadap peluang baru, seperti yang bisa dilakukan para pemain yang belum mengetahui kekurangannya dengan baik. Apa pun namanya dan untuk apa pun kekurngan itu di gunakan, tetapi intinya mereka telah mendapatkan manfaat dari kekurangan yang dimilikinya.

Mereka telah menjadikan kekurangan itu dorongan untuk menyelamatkan diri dari hal-hal yang tidak diinginkan akibat dari keputusan yang fatal atau berbau hawa nafsu.

Kekurangan juga sudah terbukti banyak digunakan oleh orang-orang berprestasi di dunia ini sebagai dorongan untuk memperkuat atau menambah kekuatan dirinya. Andaikan kekurangan ini di cabut oleh tuhan, tentu kekuatan mereka tidak bertambah.

DORONGAN UNTU MEMBUTUHKAN ORANG LAIN

Dengan cara apa mereka menggunakan kekurangan sebagai dorongan untuk mendapatkan kekuatan? Salah satu yang paling mudah kita temukan dalam praktik hidup sehari-hari adalah dengan cara bersinergi, bekerja sama, berkongsi, membentuk tim, atau lainnya.

Kalau kita ulas kedalam, apa yang mendorong mereka merasa perlu keterlibatan orang lain dalam langkah mereka? Tak lain adalah kesadaran akan kekurangan yang mereka miliki.

Andaikan merek tidak tahu dan tidak menyadarinya kekurangan itu, mungkin saja mereka tidak terdorong untuk menjalin kerjasama sinergis (memadukan dua perbedaan atau lebih untuk menciptakan keunggulan yang lebih bagus) dengan pihak lain.

Dalam praktiknya terbukti : semakin banyak keunggulan yang dimiliki seseorang atau semakin tinggi tangga prestasi yang dinaiki seseorang, semakin tinggi pula hajat mereka terhadap orang lain.

Kekurangan telah dijadikan sebagai dorongan untuk menjalin hubungan dengan orang lain, dan hasilnya berupa kekuatan yang bertambah. Kata Dale Carnegie, “yang terpenting bagi keberhasilan kita adalah memiliki kemampuan berhubungan dengan orang lain.”

Itulah bukti-bukti yang bisa menjelaskan bahwa kekurangan itu tidak diizinkan karena memang ada kegunaan. Bahwa kekurngan itu kita gunakan sebagai motivator atau demotivator, ini kembali pada apa yang kita pilih dengan menggunakan alat pilih yang sudah dijadikan tuhan.

Kata bijak :
“Celakalah orangg yang tidak tau kadar dirinya”

No comments:

Post a Comment