Monday, July 18, 2016

Implementasi manajemen dalam dalam pengelolaan usaha bagian 1

Manajemen bahan baku dan fasilitas

A. MENGELOLA BAHAN BAKU

bahan adalah benda yang dapat dibuat sesuatu, atau barang yang dibutuhkan untuk membuat sesuatu. Perusahaan selalu menghendaki jumlah bahan (persediaan) yang cukup agar produksi tidak terganggu.

Tujuan pengendalian antara lain ;
  • > menjaga agar barang dagangan janga sampai kekurangan.
  • > menjaga agar perusahaan jangan sampai menghentikan kegiatan usahanya.
  • > Menjaga agar perusahaan jangan sampai mengecewakan langganannya.
  • > mengatur jangan sampai jumlah pengadaan barang dagangan kekurangan atau kelebihan

Persediaan bahan dalam jumlah besar mengandung banyak resiko danmasalah sepeti berikut ;
  • > risiko hilang dan rusak.
  • > biaya pemeliharaan dan pengawasan yang tinggi.
  • > resiko usang.
  • > uang yang tertanam di persediaan terlalu besar

Kelemaham jika persediaan bahan baku terlalu sedikit, antara lain :
  • > risiko kehabisan persediaan yng dapat merugikan perusahaan.
  • > menghambat kelancaran proses produksi dan mengakibatkan ketidakstabilan kuaitas dan kuantitas produk.
  • > frekuensi pembelian bahan baku sangat tinggi justru memboroskan dana pengadaannya.
  • > jarang mendapatkan diskon pembelian karena jumlah pembelian selalu kecil.

Pada umumnya wirausaha mengunakan cara tradisional dalam mengelola persediaan bahan, yaitu dengan memiliki persediaan minimal untuk mendukung kelancaran proses produksi.

Jenis usaha yang memproduksi barang (manufaktur), biasanya memiliki tiga jenis persediaan bahan baku yang dihitung berdasarkan tingkat perputarannya yaitu ;
  • > bahan baku (raw material), yaitu bahan baku yang akan digunakan dalam proses produksi.
  • > barang dalam proses (material in process), yaitu barang yang belum selesai dalam proses produksi. Barang-barang tersebut menunggu dalam antrian untuk diproses lebih lanjut.
  • > barang jadi (finished goods), yaitu barang yang telah menyelesaikan proses produksi, tapi belum dijual atau didistribusikan kepada konsumen

Untu memperlancar pengadaan bahan baku yang ideal, wirausahawan dapat melakukan hal-hal sebagai berikut.
  • > membuat daftar jenis-jenis bahan baku yang dibutuhkan, persyaratannya, dan jumlahnya.
  • > membuat jadwal, kapan bahan baku itu dibutuhkan oleh perusahaan.
  • > mencari bahan baku yang dibutuhkan perusahaan dengan caea penawaran umum,
  • > melaksanakan pembelian bahan baku sesuai jadwal dan program perusahaan.
  • > melaksanakan penyimpanan bahan baku didalam gudang milik perusahaan.
  • > menempatkan tenaga pelaksana proses produksi.
  • > menempatkan tenaga pengawas yang beratnggung jawab terhadap terlaksananya proses produksi yang sesuai dengan progra perusahaan

B. MENGELOLA FASILITAS

Perencanaan fasilitas adalah menentukan bagaimana suatu riset aset tetap perusahaan digunakan secara efektif dan efisien dalam menunjang kegiaatan produksi

Tujuan perencanaan fasilitas, antara lain :
  • > meningkatkan pengadaan dan menyimpan bahan baku.
  • > menggunakan tenaga kerja, peralatan, ruang dan energi secara efektif.
  • > meminimalkan investasi modal.
  • > mempermudah pemeliharaan fasilitas.
  • > meningkatkan keselamatan dan kepuasan kerja

Perencanaan fasilitas produksi meliputi kegiatan-kegiatan berikut ini :
  • > menetapkan jenis barang yang akan diproduksi.
  • > menentukan proses produksi yang diperlukan.
  • > menentukan hubungan antar departemen.
  • > menentukan kebutuhan ruangan untuk semua bagian dalam produksi.
  • > menyusun rencana fasilitas

Perencanaan fasilitas produksi dapat dibedakan menjadi yaitu ;

1. Perencanaan lokasi : tujuan perencanaan lokasi adalah untuk menentukan tempat pabrik sebaik mungkin agar dapat berproduksi dengan lancar, denan biaya operasi yang murah dan memungkinkan perluasan dimasa depan. Penentuan lokasi pabrik perlu mempertimbangkan hal-hal berikut :
  • > mudah dijangkau oleh konsumen
  • > dekat dengan bahan baku
  • > keterseddiaan tenaga kerja
  • > ketersediaan tenaga listrik
  • > ketersediaan air
  • > ketersediaan alat transportasi
  • > memungkinkan perluasan di masa depan

2. Perencanaan tata letak pabrik : perencanaan tata letak merupakan salah satu tahap perencanaan fasilitas yang bertujuan untuk mengembangkan suatu sistem produksi yang efektif dan efisien, sehingga mampu mencapai kapasitas optimal dan biaya produksi paling ekonomis.

Tujuan penyusun tata letak adalah :
  • > pemanfaatan peralatan pabrik secara optimal
  • > penggunaan jumlah tenaga kerja paling minimum
  • > aliran bahan baku dan produk yang lancar
  • > kebutuhan persediaan yang rendah
  • > pemakaian ruang yang efisien
  • > ruang gerak yang cukup untuk kegiaatan operasional dan pemeliharaan
  • > biaya produksi dan investasi yang rendah
  • > keselamatan kerja yang tinggi
  • > suasana kerja yang menyenangkan

Pengaturan tata letak mesin produksi

1. Tata letak proses (process layout) atau tata letak fungsional adalah penyusun tata letak dimana alat yang sejenis atau mempunyai fungsi yang sama ditempatkan dalam bagian yang sama. Model ini cocok jika perusahaan membuat berbagai jenis produk yang berbeda atau suatu produk dasar yang diproduksi dalam berbagai macam variasi. Contoh : perusahaanpembuat roti, perusahaan mebel, dan bengkel.

Keuntungan model tata letak (layout mesin) antara lain :
  • > pemanfaatan mesin yang tinggi
  •  > memungkinkan penggunaan mesin yang multi guna sehingga cepat mengikuti perubahan produk
  • > investasi yang rendah karena dapat mengurangi duplikasi mesin
  • > sangat fleksibel dalam mengalokasikan mesin

Namun ada juga kelemahannya yaitu ;
  • > pengawasan produksi sulit, karena satu mesin bisa dipakai bermacam produk
  • > waktu produksi per unit lebih lama
  • > memerlukan skil yang tinggi
  • > tidak dapat digunakan model ban berjalan

2. Tata letak produk atau garis adalah pengaturan tata letak fasilitas pabrik berdasarkan aliran dari produk tersebut. Tipe layout produk/garis ini merupakan tipe paling populer dan sering digunakan untuk pabrik yang menghasilkan produk secara masal dengan tipe produk relatif kecil dan standar untuk jangka waktu relatif lama. Tujuan utama tata letak seperti ini adalah untuk memudahkan pengawasan dalam kegiatan produksi.

Contoh ; perusahaan mie instan, perusahaan pemintalan, perusahaan surat kabar, perusahaan semen, perusahaan minuman, dan sebagainya.

Keuntungan model tata letak produk adalah :
  • > aliran material yang simpel dan langsung
  • > total waktu produksi lebih cepat
  • > tidak memerlukan skill tenaga kerja yang tinggi
  • > pengawasan proses produksi mudah
  • > dapat digunakan mesin otomatis
  • > dapat digunakan model ban berjalan

Namun kelemahannya antara lain :
  • > kerusakan pada sebuah mesin tertentu dapat menghentikan produksi
  • > perubahan desain produk akan mengubah tata letak mesin
  • > memerlukan investasi yang besar
  • > proses yang monoton mengakibatkan kebosanan pada personel

No comments:

Post a Comment