Friday, July 22, 2016

Mengevaluasi hasil usaha kecil-kecilan

Apersepsi

Setelah mulai membangun suatu usaha, hl selanjutnya yang harus dilakukan adalah mengembangkan usaha tersebut. Untuk membuat strategi pengembangan usaha, ada hal-hal yang perlu diketahui wirausaha. Evaluasi dapat menjadi bahan pertimbangan untuk menentukan strategi agar dapat mencapai tujuan selanjutnya. Melakukan evaluasi kemajuan usaha merupakan proses yang berlangsung terus menerus dan berkesinambungan.

Evaluasi berawal dari kegiatan monitoring setiap proses dalam usaha yang dijalankan dari hasil monitoring dapat dibuat analisis kemajuan, kemunduran, dan pencapaian apa yang sudah dilaksanakan. Evaluasi bagi seorang wirausaha dapat bermanfaat sekaligus menjadi sarana belajar dan proses memperbaiki diri. Dalam proses ini bisajadi ditemukan hal-hal baru dan strategi baru untuk mencapai kesuksesan sebuah usaha.

Materi pembelajaran mengevaluasi hasil usaha

Evaluasi usaha adalah suatu aktivitas untuk melakukan analisis kinerja suatu usaha bisnis. Evaluasi usaha prinsip dasar utamanya adalah membandingkan rencana usaha yang telah dibuat sebelum kegiatan dimulai dengan apa yang telah dicapai pada akhir masa produksi.

Suatu usaha dikatakan berhasil apabila usaha tersebut dapat memenuhi kewajiban membayar bunga modal, alat-alat luar yang digunakan, upah tenaga kerja luar, serta sarana produksi yang lain dan termasuk kewajiban pada pihak ketiga.

Tahap-tahap evaluasi usaha, tahap-tahap evaluasi usaha meliputi berikut ini ;

A. Analisa aspek pasar

Evaluasi aspek pasar sangat penting dilakukan karena tidak ada usaha yang berhasil tanpa adanya permintaan terhadap barang atau jasa yang dihasilkan oleh usaha tersebut. Pada dasarnya, analisis pasar bertujuan untuk mengetahui berapa besar luas pasar, pertumbuhan permintaan, dan pangsa pasar dari produk yang bersangkutan.

1). Penentuan pasar : pasar merupakan kumpulan seluruh pembeli aktual dan potensi dari suatu produk. Dalam menentukan pasar ada beberapa kriteria pasar yang harus diukur, untuk mempermudah penentuan pasar sasaran antara lain
  • > pasar potensial adalah sejumlah konsumen atau pelanggan yang mempunyai minat terhadap suatu penawaran pasar.
  • > pasar tersedia adalah sekumpulan konsumen yang mempunyai minat, penghasilan, dan akses penawaran pasar tertentu.
  • > pasar sasaran adalah bagian dari pasar yang memenuhi syarat dan juga bersedia untuk dimasuki perusahaan.
2). Peramalan permintan : metode peramalan permintaan dibagi menjadi tiga kelompok utama yaitu :
  • > metode kuantitativ ; metode kuantitatif yaitu metode yang menggunkan data kuantitatif untuk peramalan, yaitu metode rata dan metode eksponensial.
  • > metode kualitatif ; metode kualitatif yaitu metode yang tidak menggunakan data berupa angka, namun menggunakan metode eksploratori dan metode normatif.
  • > peramalan tanpa data statistik ; metode ini meliputi sebagai berikut ;
a) peramalan analisis menurt sektor pemakai
b) memperhatikan faktor-faktor politik
c) evaluasi akhir ukuran pasar.

B. Analisis aspek teknis

Analisis aspek teknis antara lain menentukan jenis teknologi yang paling sesuai dengan kebutuhan usaha yang dikaji. Beberapa faktor yang dipertimbangkan dalam pemilihan jenis teknologi antara lain :

1). Jenis teknologi yang diajukan harus memenuhi standar mutu yang sesuai dengan keinginann pasar atau konsumen.

2). Teknologi harus sesuai dengan persyaratan yang diperlukan untuk mencapai skala produksi yang ekonomis.

3). Pilihan jenis tehnologi yang diusulkan sering dipengaruhi oleh kemungkinan pengadaan tenaga ahli, pengadaan bahan baku, dan bahan penunjang.

4). Pemilihan teknologi hendaknya dikaitkan dengan memperhatikan jumah dana yang diperlukan untuk pembelian mesin serta peralatan yang dibutuhkan.

5). Pengalaman penerapan teknologi yang bersangkutan oleh pihak lain di tempat lain, sehingga dapt diketahui apakah tehnologi tersebut telah dapat disetarakan dengan baik.

C. Analisis aspek finansial

Analisis aspek finansial digunakan untuk mengetahui karakteristik finansial pada suatu perusahaan melalui data-data akuntansinya. Berdasarkan data-data finansial tersebut dapat ditentukan bagaimana prospeknya dimasa depan.

Dasar-dasar yang dilakukan untuk melakukan evaluasi investasi antara lain aliran kas (cash flow), yakni pendapatan pengeluaran yang terjadi sebagai akibat pengadaan dan pengoperasian usaha dalam kurun waktu beberapa tahun mendatang.

Selain itu untuk menganalisa investasi yang ada, harus memperhatikan nilai depresiasi. Depresiasi atau penyusutan merupakan proses pengalokasian harga perolehan aktiva tetap menjadi biaya selama masa manfaat dengan cara yang rasional dan sistematis.

Hal-hal yang perlu dievaluasi.

Hal yang menjadi dasar setiap pelaku usaha untuk maju adalah keyakinan diri bahwa ia mampu untuk maju dan sukses dalam bisnis. Jika cara berpikir ini cukup kuat, maka satu tiket untuk sukses sudah didapat. Langkah selanjutnya adalah melaksanakan dan belajar dengan melakukan (learning by doing). Apa saja yang perlu dievaluasi dalam sebuah usaha? Berikut ini hal-hal yang perlu dievauasi dalam sebuah usaha ;

1. Posisi keseluruhan usaha ; posisi keseluruhan usaha digunakan untuk mengetahui seberapa jauh pencapaian hasil dari keseluruhan usaha. Dengan begitu bisa diketahui berapa jumlah harta (modal atau pendapat usaha), berapa jumlah utang-utang pada pihak lain, berapa rata-rata pengeluaran dalam sebulan, dan berapa pendapat bersih yang diperoleh setiap bulannya.

Apakah ada penyimpangan dalam masalah keuangan? Jadi, biasakanlah untuk melakukan pengeceken posisi keuangan usaha setiap saat. Evaluasi usaha secara menyeluruh memberikan gambaran utuh tentang kondisi usaha yang sebenarnya.

2. Apakah ada kemajuan atau kemunduran usaha?

Posisi keuangan biasanya menjadi patokan utama dalam evaluasi kemajuan atau kemunduran sebuah usaha. Setelah mengetahui posisi keuangan, selanjutnya melakukan evaluasi terhadap kegiatan usaha. Apakah usaha mengalami kemajuan atau kemunduran? Cara mudahnya adalah dengan membandingkan pada saat awal menjalankan usaha dengan setelahnya (biasanya dengan jangka waktu pembanding yang waktunya dapat ditentukan sendiri, misalnya 3 bulan, 6 bulan, atau satu tahun sekali setelah usaha berjalan)

3. Lakukan langkah perbaikan atau pengembangan.

Hasil evaluasi usaha yang menunjukan beberapa parameter digunakan sebagai bahan untuk melakukan langkah selanjutnya. Caranya, berikanlah perhatian pada penjualan yang menurun. Dimana kira-kira letak kesalahannya, sehingga bisa melakukan langkah-langkah efektif untuk mengatasinya, dan bisa segera melakukan ‘penyehatan’ agar usaha kembali berjalan baik.

4. Pikirkan target usaha selanjutnya

Evaluasi sebuah usaha juga bisa dimanfaatkan sebagai bahan untuk merencanakan target pertumbuhan usaha yang mengalami kenaikan, maka menjadi bahan untuk mencapai target dan stretegi yang baru.

Waktu pelaksanaan evaluasi usaha

Evaluasi terhadap perkembangan usaha dapat dilakukan dalam beberapa kondisi berikut :

1. Secara rutin / berkala

Wirausaha bisa melakukan evaluasi secara bulanan, triwulan, ataupun tahunan. Biasanya yang sering dilakukan adalah evaluasi triwulan berkaitan dengan evaluasi kegiatan sehari-hari (seperti pendapatan dan pengeluaran), dan evaluasi tahunan untuk mengevaluasi secara lengkap yang mencakup laporan keuaangan, persaingan usaha, SDM, dan sebagainya. Evaluasi berkala sangat bermanfaat karena masalah-masalah yang timbul bisa lebih cepat diatasi dan peluang untuk pengembangn bisa lebih cepat dimanfaatkan.

2. Secara insidental

Evaluasi secara insidental dilakukan setiap saat apabila (umumnya) terjadi masalah yang dirasakan cukup signifikan pada usaha. Evaluasi seperti ini biasanya dilakukan apabila terjadi masalah atau kemunduran pada usaha. Evaluasi sperti ini sebenarnya kurang baik, karena masalahnya sudah terjadi dan tindakan pencegahan pun sudah tidak bisa dilakukan. Tindakan yang terpenting adalah tindakan koreksi.

No comments:

Post a Comment