Monday, July 25, 2016

Jadikan keimanan sumber kekuatan “untuk berbisnis”

Sudah banyak yang mengungkap bukti-bukti kekuatan iman, baik ayat al-quran, temuan para ahli, atau pengalaman orang-orang hebat di dunia ini. Iman adlah sumber kekuatan. Iman adalah kecerdasan yang mampu memahamkan kita tentang realitas dibalik realitas.

Semua orang yang telah berhasil merealisasikan ide-ide kebaikan di berbagai bidang, baik bisnis, politik, sosial, ddan lain-lain, dapat dipastikan punya keimanan yang lebih kuat dari kebanyakan orang si lingkungannya, meski mereka tidak menyebutnya iman.

Karena untuk merealisasikan ide-ide kebaikan, sudah pasti membutuhkan perjuangan dalam mengeluarkan segala potensi, baik potensi diri atau orang lain. Disamping itu, sudah pasti mereka mengalami kegagalan, kesulitan, atau hambatan.

Jika tanpa keimanan, apa bisa langkah mereka terus bertahan dan berlanjut? Tidak mungkin. Mereka sebut iman atau bukan, yang jelas mereka meyakini adanya kekuatan di luar dirinya yang memilik kebenaran mutlak, yang oleh semua orang beragam disebut Tuhan.

Dengan kegagalan dan kesulitan yang sulit di jelaskan oleh nalar, sulit rasanya orang akan bertahan tanpa iman. Imanlah yang meyakinkan mereka bahwa kegagalan pasti akan membuahkan kesuksesan di kemudian hari sebagai balasan atas kebaikannya.

Merujuk pada hasil kajian para ahli tentang kehidupan para pengusaha : kualitas keimanan yang tinggi itulah yang kemudian membuat mereka punya karekter di bawah ini:
  • Tidak cepat di bikin KO oleh tantangan.
  • Melangkah maju menantang serangan tantangan dan berusaha mengendalikannya.
  • Mengambil tindakan untuk menciptakan peluang dari kemalangan yang di alami
  • Memilih untuk merebut tanggung jawab hidup, bukan membiarkan tanggung jawab
  • Memiliki kemampuan menunggu hasil akhir dari apa yang dilakukan hari ini (sabar)
  • Memiliki kemampuan untuk mempelajari kesalahan, meyakini keputusan, dan tetap berpikir positif
  • Mencintai apa yang dilakukan sehingga punya ketahuan lebih lama dan bekerja.
KEKUATAN IMAN

Iman memiliki berbagai kekuatan yang dapat kita olah sebagai sumber motivasi. Salah satunya, iman merupakan sumber pencerahan yang membuat kita terus melakukan sesuatu. Dalam praktik hidup sehari-hari, ada banyak kenyataan atau bagian dari kenyataan yang tidak bisa diteorikan. Seperti di tulis goenawan mohamad dalam catatan pinggir-nya, lebih mudah mengungkap kebenaran aripada mengungkap kenyataan.

Karena ada kenyataan fisik (syahadah) dan ada kenyataan nonfisik (al-ghaib) di dalam praktik hidup kita, maka keimanan jelaslah di butuhkan. Ketika kita menyaksikan ada orang malas dan usahanya gagal terus, tentu ini mudah dijelaskan dengan logika.

Ketika kita menjumpai seseorang yang sudah berusaha mati-matian disana-sini, banting tulang, sudah mengerahkan segala kreativitasnya, dan ternyata (kenyataannya) belum mendapatkan hasil seperti yang diinginkan, kenyataan seperti inilah yang terkadang sulit dijelaskan menggunakan logika.

Pada saat seseorang menghadapi kenyataan yang sulit dipahami itu, maka sebetulnya yang muncul adalah tawaran : apakah dia akan menggunakan logikanya yang buntu atau keimanannya pada hukum tuhan bahwa setiap usaha manusia pasti di balas, atau tuhan pasti punya rencana yang lebih baik.

Allah menegaskan kepada semua umat manusia, tak peduli siapa dia, apa agamanya, dan dimana dia berada, setiap benih perbuatan yang ditanam, pasti akan menghasilkan buah. Ini adalah janji allah dan janjina ini berlaku universal.
“hai manusia sesungguhnya janji allah adalah benar maka sekali-kali janganlah kehidupan dunia ini memperdayakanmu dan sekali-kali janganlah setan yang pandai menipu itu memperdayakanmu.” (QS. Fathir : 5)

Pak suyanto nugroho, pengusaha es teler 77 menyimpulkan, “hidup saya memang dipengaruhi oleh moto klasik bahkan klise. Namun ternyata manjur untuk sampai pada sebutan sukses, terutama dalam berwiraswasta. Keberhasilan yang saya peroleh dalam kehidupan ini berkat keyakinan dan kepercayaan yang bahwa tuhan merencanakan sesuatu yang baik bagi hidup saya.”

Karena mereka beriman bahwa hukum pembalasan akhir itu pasti benar, yakin bahwa tuhan punya rencana baik, maka keimanan itulah yang memberikan pencerahan kepada batinnya dan memberikan dorongan untuk tetap melakukan sesuatu positif demi tujuan, keinginan, impian, dan harapan mereka.

Apakah jika kita tidak yakin akan kebenaran hukum pembalasan akhir itu berarti hukum tersebut menjadi tidak benar? Tentu saja tidak. Kita yakin atau tidak, kita imani atau kita ingkari, hukum tuhan tetap terjaga kebenaranya. Hanya saja, kalau kita imani, maka kita akan mendapatkan dorongan (motivator) untuk menaatinya. Tetapi kalau tidak diimani, maka kita mudah tergoda oleh demotivator.

Iman juga menjadi motivator untuk menjalani hidup dengan langkah yang lancar. Seperti apa langkah yang lancar itu? Merujuk pada penjelasan agama, ketika kita mendapatkan nikmat dari usaha, maka bertambalah syukur kita. Dan ketika mendapatkan musibah, maka bertambalah kesabaran kita.

Dorongan untuk mendpatkan ikthiar (memiliki pikiran dan tindakan positif) dalam keadaan oke atau tidak merupakan langkah hidup yang lancar. Tanpa keimanan yang kuat, langkah kita mudah terhenti oleh keadaan buruk yang sifatnya sementara dan mudah menyimpang oleh keadaan oke yang sifatnya sementara pula.

Al-quran dalam surah at-taghabun ayat 11 menyatakan : “barang siapa yang beriman kepada allah, maka hatinya akan mendapatkan petunjuk.”

Petunjuk yang diberikan keimanan ini akan mencerahkan batin kita. Jika batin kita sudah cerah, maka sikap dan tindkan kita juga cerah.

Seperti kata motivator, dunia di dalam diri manusia akan menentukan dunia di luar dirinya. Keimanan memang tidak bisa menyelesaikan masalah (manusialah yang bisa menyeesaikan masalahnya) tetaoi keimanan adalah jalan, dorongan, dan energi untuk menyelesaikan masalah secara positif.

Kata motivasi :
“imanlah yang meyakinkan mereka bahwa kegagalan pasti akan membuahkan kesuksesan di kemudian hari sebagai balasan atas kebaikannya.”

No comments:

Post a Comment