Thursday, July 21, 2016

Konsep membangun usaha kecil-kecilan agar sukses

1. Pengertian usaha kecil

Usaha kecil didefinisikan berbeda-beda menurut sudut pandang setiap orang yang mendefinisikan. Ada yang melihat dari modal usaha, penjualan, dan bahkan jumlah tenaga kerja yang dimiliki. Tetapi pada dasarnya prinsipnya adalah sama. Berikut ini beberapa pengertian usaha kecil.

A. Luthan dan hodgest

Usaha kecil adalah usaha yang dimiliki indipenden dimana kegiatan yang dibidanginya tersebut tidak dominan dan memenuhi standart tertentu.

B. Tohar

Usaha kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dan memenuhi kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan serta kepemilikan sebagaimana diatur oleh undang-undang.

C. Marbun

Usaha kecil adalah perusahaan yang belum dikelola secara atau lewat manajemen modern dengan tenaga-tenaga profesional dan adapun jumlah karyawan dan omset pertahun tidak begitu jelas, karena sering tergantung situasi dan kondisi.

D. Undang-undang No. 9 tahun 1995

Usaha kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dan memenuhi kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan, serta kepemilikan sebagimana diatur dalam undang-undang.

Dengan dibentuknya undang-undang No. 9 tahun 1995 tentang usaha kecil, pemerintah pada prinsipnya sangat memberikan peluang bagi usaha-usaha kecil untuk berkembang di dalam negeri, khususnya indonesia, dan juga mampu bersaing dalam era globalisasi pada umumnya. Berdasarkan ketentuan dalam pasal 5 undang-undang No. 9 tahun 1995.

Kriteria usaha kecil antara lain :

A. Memiliki kekeayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000.00 (dua ratus juta rupiah), tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
B. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000.00 (satu milyar rupiah).
C. Milik warga negara indonesia.
D. Berdiri sendiri, buakn merupakan anak usaha atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha menengah atau besar.

E. Berbentuk usaha perseorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum atau usaha yang berbadan hukum. Termasuk koperasi.

2. Ciri-ciri usaha kecil

Usaha kecil merupakan usaha yang pemiliknya mempunyai jalur komunikasi langsung dengan kegiatan operasi dan juga dengan sebagian besar tenaga kerja yang ada dalam kegiatan usaha tersebut, dan biasanya hanya memperkerjakan tidak lebih dari 50 orang.

Usaha kecil mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

A. Manajemen tergantung pemilik
B. Modal kesediaan oleh pemilik sendiri
C. Skala usaha dan jumlah modal relatif kecil
D. Daerah operasi usaha bersifat lokal
E. Sumberdaya manusia yang terlibat terbatas
F. Biasanya berhubungan dengan kebutuhan kehidupan sehari-hari
G. Karyawan ada hubungan kekerabatan emosional
H. Mayoritas karyawan berasal dari kalangan yang tidak mampu secara ekonomis

3. Fakta tentang usaha kecil di berbagai negara dan alasanya

Di negara-negara yang sedang berkembang, usaha-usaha yang banyak tumbuh di masyarakat pada umumnya tergolong sebagai usaha kecil. Fakta ini menunjukkan bahwa usaha kecil merupakan mayoritas kegiatan masyarakat yang memberikan kontribusi signifikan pada penciptaan pendapatnya penduduknya. Fakta-fakta seperti berikut ini adalah kenyataan di berbagai negara.

A. Di banyak negara, 99% dari semua bisnis adalah usaha kecil
B. 40% pekerja bekerja di sektor usaha kecil
C. 40% dari volume bisnis di banyak negara dilakukan oleh usaha kecil
D. 75% dari pekerjaan baru di hasilkan oleh sektor usaha kecil
E. 50% dari usaha kecil gagal pada dua tahun pertama
F. Usaha kecil menampung porsi terbesar pegawai di dalam industri ritel, grosir dan jasa
G. Usaha kecil menyumbang bagian terbesar dari penjualan di sektor manufaktur
H. Manajemen yang buruk adalah penyebab terbesar kegagalan usaha kecil
I. Di hampir semua negara, usaha keci adalah tempat lahirnya kewirausahaan.

Berdasarkan fakta di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa usaha kecil banyak diminati oleh seseorang. Masyarakat lebih tertarik menjalankan kewirausahaan dengan memulai dari usaha kecil karena alasan berikut.

A. Banyak orang yang terlibat dalam usaha kecil
B. Usaha-usaha kecil menghasilkan kelompok “senasip”, yang bisa sangat vokal dan besar, sehingga secara politis tidak mungkin diabaikan.
C. Para pelaku (pekerja da kadang pemilik) cenderung kurang mampu (terkait dengan pendapatan dan standar hidup)
D. Usaha kecil menawarkan banyak kesempatan kerja
E. Usaha kecil mengurangi kemiskinan dan memiliki sumbangan terhadap pembangunan ekonomi nasional.

4. Kelemahan dan keunggulan usaha kecil

Kelemahan usaha kecil antara lain :

A. Modal terbatas
B.Kredibilitas
C. Permasalahan pegawai
D. Tingginya biaya langsung
E. Keterbatasan kualitas produk.

Keunggulan-keunggulan usaha kecil antara lain :

A .Sentuhan pribadi
B. Motivasi yang lebih tinggi
C. Fleksibilitas yang tinggi
D. Minim birokrasi
E. Melayani pasar lokal/domestik
F. Produk/jasa tidak menarik perhatian

5. Jenis-jenis usaha kecil di indonesia

Usaha kecil di indonesia di kelompokkan menjadi dua kategori, yakni sektor manufaktur dan sektor jasa. Terdapat pula penggolongan ke dalam sektor formal dan informal. Ada banyak ragam jenis usaha kecil yang bisa dimasuki oleh wirausahawan, antara lain :

A. Usaha manufaktur (manufakturing business), usaha manufaktur yaitu usaha yang mengubah input dasar menjadi produk yang bisa dijual kepada konsumen. Contoh : pengrajin tahu, pengrajin rotan.

B. Usaha dagang (merchandising business) usaha dagang adalah usaha yang menjual produk kepada konsumen. Contoh : usaha toko swalayan, toko kelontong.

C. Usaha jasa (servise business) usaha jasa yakni usaha yang menhasilkan jasa, bukan menghasilkan produk atau barang untuk konsumen. Contoh : warung internet, jasa periklanan, jasa bengkel motor, jasa salon.

6. Cara memulai usaha kecil

Usaha kecil merupakan usaha yang paling mudah dijumpai di sekitar rumah, lingkungan sekolah, dan lingkungan kerja. Bagi wirausaha pemula, terdapat tiga cara untuk memulai bisnis baru sebagai wirausaha, meliputi :

A. Mengambil alih usaha keluarga, yang biasanya dilakukan oleh anak maupun orang kepercayaan dalam keluarga.
B. Membeli usaha yang telah ada dengan melihat prospek usaha yang telah dimasuki.
C. Menciptakan bisnis sendiri.

7. Faktor-faktor yang mengakibatkan kelemahan usaha kecil

A. Keterbatsan modal ; Menyeimbangkan “uang masuk” dan “uang keluar” adalah sebuah perjuangan, terutama ketika mencoba melakukan perluasan usaha. Bukannya mendapatkan pelayanan istimewa dari pemilik modal ketika mengajukan pinjaman, pelaku usaha kecil justru lebih sering diperlakukan seperti warga negara kelas dua. Perusahaan kecil tidak dapat menggunakan sistim kredit sebagai cara nenjual semudah yang dilakukan perusahaan besar. Selain itu, kebanyakan usaha kecil memiliki masalah untuk tetap bertahan selama periode menunggu produk mereka dapat diterima pasar.

B. Permasalahan kepegawaian ; Usaha kecil tidak mampu membayar gaji yang besar, serta menyediakan kesempatan-kesempatan dan status yang biasanya terdapat pada perusahaan besar. Pemilik usaha kecil harus berkonsentrasi pada permasalahan sehari-hari dalammenjalankan bisnis dan biasanya memiliki sedikit waktu untuk memikirkan tujuan atau rencana jangka panjang.

C. Biaya lansung yang tinggi ; Usaha kecil tidak dapat membeli bahan baku, mesin, atau persediaan semurah perusahaan besar, atau mendapatkan diskon untuk volume pembelian yang lebih besar seperti produser besar. Jadi biaya produksi perunit biasanya ebih tinggi untuk usaha kecil, tetapi pada umumnya biaya operasional (overhead) biasanya lebih rendah.

D. Keterbatasan varian usaha ; Sebuah perusahaan besar yang memiliki banyak sektor usaha dapat saja mengalami hambatan di salah satu usahanya, tapi mereka tetap kuat. Hal ini tidak berlaku bagi usaha kecil yang hanya memiliki sedikit produk. Usaha kecil sangat rentan jika produk baru mereka tidak laku, atau jika salah satu pasarnya terkena resesi, atau jika produk lamanya tiba-tiba menjadi ketinggalan zaman.

E. Rendahnya kredibilitas ; Masyarakat menerima produk perusahaan besar karena namanya dikenal dan biasanya dipercaya. Usaha kecil harus berjuang untuk membuktikan setiap kali menawarkan sebuah produk baru atau memasuki pasar baru. Reputasi dan keberhasilannya di masa lalu di pasar jarang di perhitungkan.

F. Faktor-faktor yang mendorong kekuatan usaha kecil ; Pelanggan sering kali membayar harga yang lebih mahal untuk perhatian pribadi. Bahkan pada banyak industri dimana perbedaan produk dan harganya tipis, faktor kehadiran manusia menjadi kekuatan utama dalam menhadapi persaingan.

G. Motivasi lebih tinggi ; Manajemen kunci dalam usaha kecil biasanya terdiri atas pemilik. Konsekuensinya yaitu bekerja keras, lebih lama, dan memiliki lebih banyak keterlibatan prsonal. Laba dan rugi memiliki lebih banyak arti bagi mereka daripada gaji dan bonus yang diperoleh para pegawai perusahaan besar.

H. Fleksibilitas lebih tinggi ; Sebuah usaha kecil memiliki fleksibilitas sebagai keunggulan kompetitif utama. Sebuah perusahaan besar tidak dapat menutup sebuah pabrik tanpa perlawanan dari organisasi buruh, atau menaikkan harga tanpa intervensi dari pemerintah, namun usaha kecil dapat beraksi lebih cepat terhadap perubahan persaingan.

8. Kompetensi utama untuk sukses dalam usaha kecil

Untuk mencapai kesuksesan, seorang wirausaha harus memiliki dua komponen utama, antara lain :

A. Memiliki pengetahuan usaha

Seorang individu yang berpikir tentang kewirausahaan perlu mengembangkan beberapa bidang pengetahuan bisnis. Pengetahuan adalah pemahaman tentang sebuah subjek yang diperoleh melalui pengalaman atau melalui pembelajaran dan studi.

Wirausaha mungkin memperoleh pengetahuan dengan cara-cara berikut ini :
  • > belajar tentang komunitas. Seperti apa masyarakat yang tinggal didalamnya, usia, menikah atau lajang, jumlah anggota keluarga mereka, dan tingkat pendapatan mereka
  • > mengetahuai apa yang sedang terjadi. Gaya busana terkini, makanan, layanan yang banyak dicari, jenis olahraga yang sedang populer. Pada dasarnya, seorang wirausaha selalu ingin mengetahui apa yang baru dan berbeda.
  • > memeroleh pengetahuan melalui pendidikan. Masing-masing mata pelajaran yang anda pelajari di sekolah akan menjadi bekal penting bagi anda kelak ketika menjadi seorang wirausaha, termasuk matemateka, sejarah, bahasa, pembukuan, perbengkelan, pemasaran, produksi pertanian, dan lain-lain.
  • > belajar dalam pekerjaan. Pekerjaan dibidang kejuruan memberikan anda pengalaman dan pengetahuan praktis setiap hari. Tentu, semua pengetahuan yang diperoleh seorang individu sepanjang hidupnya merupakan bekal yang penting untuk menjadi seorang wirausaha. Kewirausahaan menggabungkan semua pengetahuan dan pengetahuan seorang individu. Seorang dengan pengalaman kerja di bidang bisnis eceran, yang mencintai sejarah, dan memiliki minat pada hal-hal yang berusia tua mungkin menemukan bahwa sebuah toko barang antik akan populer di dalam sebuah komunitas. Bisnis seperti itu menggabungkan pengalaman, minat, dan hobi. Seseorang yang mencintai pendakian gunung misalnya dapat menemukan bahwa ia mungkin menjadi seorang wirausaha denga mengajarkan keterampilannya kepada orang lain, dengan mengatur danmerencanakan perjalanan-perjalanan bagi mereka yang ingin mempelajari hobi ini, atau dengan membeli dan menyewakan peralatannya. Tentu saja, jika anda memiliki sebuah minat, anda mungkin menemukan bahwa banyak dari pengetahuan yang telah anda kembangkan yang kemudian meningkatkan minat.

B. Memiliki keterampilan usaha

Seorang wirausaha membutuhkan banyak keteramplan untuk dapat menjalankan bisnis dengan sukses. Kemampuan yang baik dalam menerapkan pengetahuan yang diperoleh dan membuktikan kemampuannya tersebut dalam menjalankan sebuah bisnis menunjukkan tingkat keterampilan yang diperoleh oleh seorang wirausaha. Keterampilan-keterampilan ini berbeda-beda antara satu bisnis dengan bisnis yang lain, karena setiapusaha memang berbeda. Tentu saja setiap bisnis akan membutuhkan beberapa pengetahuan dan keterampilann khusus yang siperlukan untuk bisnis itu sendiri. Meskipun demikian, terdapt keterampilan-keterampilan umum dan pengetahuan yang bersifat umum bagi kebanyakan bisnis.

Beberapa pengetahuan umum tersebut meliputi :

1. Mengembangkan sebuah rencana bisnis. Ini merupakan sebuah proposal yang menggambarkan bisnis anda dan berlaku sebagai sebuah panduan untuk mengelola bisnis anda. Seringkali, rencana bisnis menjadi penting ketika anda perlu meminjam uang atau ketika anda ingin agar orang-orang menanamkan modalnya dalam usaha.

2. Memperoleh bantuan teknis. Memperoleh bantuan dari orang-orang yang berpengalaman dan lembaga-lembaga khusus dapat memberikan pengetahuan tambahan dan keterampilan untuk mengambil keputusan bagi para wirausaha.

3. Memilih jenis kepimilikan. Bagaimana sebuah bisnis di bangun secara legal tergantung pada bagaimana bisnis tersebut dimiliki. Apabila satu orang memiliki bisnis tersebut, maka bisnis tersebut merupakan bisnis kepimilikan tunggal dan sebaliknya. Sebuah korporasi diatur oleh negara dan beroperasi sebagai intitas legal.

4. Merencanakan strtegi pasar. Hal ini merupakan alat bisnis untuk membantu merencanakan semua kegiatan yang terlibat dalam pertukaran barang dan jasa antara produsen dan konsumen.

5. Lokasi bisnis. Hal ini merupakan sebuah keputusan yang penting yang dapat “membangun” atau “menghancurkan” sebuah bisnis baru. Pemilik usaha kecil harus memiliki lokasi yang “tepat” untuk bisnisnya.

6. Membiayai bisnis. Penting untuk mengetahui kemana harus pinjam uang yang di butuhkan untuk memulai bisnis anda dan membuatnya tetap berjalan.

7. Menangani isu-isu hukum. Wirausaha berhadapan dengan berbagai pertanyaan hukum. Ia perlu mengetahui kapan ia harus mencari nasihat dan kemana ia harus mencari nasihat hukum tersebut.

8. Menaati peraturan pemerintah. Peranturan pemerintah ada untuk melinduni semua orang yang terlibat di dalam bisnis (warga yang ingin bekerja untuk bisnis tersebut, konsumen, pemilik bisnis, dan bahkan lingkungan).

9. Mengelola bisnis. Manajemen yang baik adalah kunci kesuksesan. Manajer harus encerahkan pekerjaannya, mengatur pegawainya dan sumberdaya lainnya untuk mendukung pekerjaan, mengarahkan pegawai, dan mengendalikan serta mengevaluasi pekerjaan.

10. Mengelola sumberdaya manusia. Manajemen sumberdaya manusia melibatkan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan evaluasi seluruh kegiatan yang langsung melibatkan pegawai dan mendorong produktifitas mereka.

11. Mempromosikan bisnis. Tujuan promosi adalah menginformasikan kepada konsumen tentang barang dan jasa yang diproduksi.

12. Mengelola upaya penjualan. Efektivitas program seperti ini tergantung kepada target konsumen dan hadiah yang diberikan sangat penting untuk mengunakan prinsip-prinsip penjualan yang baik untuk menarik pelanggan baru serta terus melayani pelanggan lama. Jika semua perusahaan tidak dapat menjual barang atau jasanya, perusahaan tersebut tidak akan menghasilkan laba dan bisnis tersebut akan gagal.

13. Menyimpan catatan-catatan bisnis. Menyimpan cattan-catatan bisnis merupakan sebuah bentuk pencatatan nilai. Pemilik/manajer usaha kecil dapat mengetahui nilai bisnis mereka pada saat ini dengan catatan-catatan yang akurat.

14. Mengelola keuangan. Hal ini dibutuhkan sebuah usaha yang ingin berkembang dan menghasilkan laba. Tugas-tugas manajemen keuangan mencakup membaca dan menganalisis laporan-laporan keuangan dan kemudian menggunakan informasi untuk menentukan kekuatan dan kelemahan perusahaan tersebut. Laporan keuangan memberikan informasi yang dibutuhkan untuk menysun rencana dan mengambil tindakan korektif yang diperlukan.

15. Mengelola kredit pelanggan dan penagihannya. Pemilik usaha kecil sering kali harus memberikan kredit kepada pelanggan agar mereka tidak berpindah ke perusahaan lain. Pada saat yang bersamaan, mereka harus menghindari pinjaman-pinjaman yang melewati tenggat waktunya yang dapat membuat modal mandeg dan meningkatkan biaya penagihan. Kredit pelanggan diberikan kepada orang-orang yang latar belakangnya dalam pembayaran utang sudah diperiksa. Penagihan mengacu pada metode atau jadwal yang digunakan untuk pembayaran.

16. Melindungi bisnis. Penting untuk mengidentivikasi risiko-risiko yang dihadapi oleh wirausahawan karena kejahatan bisnis atau kehilangan hak milik. Selain itu, tidakan berjaga-jaga sperti membeli asuransi harus diambil, sehingga sebuah perusahaan kecil dapat mengurangi kerugiannya karena risiko-risiko tersebut.

No comments:

Post a Comment