kehebatan orang cina dalam berbisnis seolah tidak bisa dibndingkan dengan bangsa-bangsa lain. mereka seakan-akan memiliki bakat alami menjadi seorang pebisnis yang handal. mereka bukan hanya berbakat, namun juga ahli dalam mengatur setiap urusan bisnis. semua ini tentu tidak mereka dapatkan secara instan. pasalnya, sejaak kecil mereka memang dididik oleh keluarga maupun lingkungannya untuk menjadi seorang pebisnis yang handal.
padahal, dahulu kala, profesi sebagai seorang pebisnis atau pedagang, tidaklah menempati posisi yang tinggi di tengah masyarakat cina. kebanyakan orang cina tempo dulu, lebih menghormati orang-orang yang berprofesi sebagai seorang pejabat atau politikus. namun, zaman nampaknya merubah segalanya. kini, orang cina lebih realistis. mereka beranggapan bahwa hanya dengan terjun ke dunia bisnislah, mereka bisa menjadi kaya. saat kekayaan sudah mereka miliki, maka dengan sendirinya mereka akan mendapatkan posisi tinggi di tengh masyarakat.
dalam berbisnis, orang cinamemiliki falsafah sendiri. menurut ann wan seng, penulis buku best seller rahasia bisnis orang cina, dalam menjalankan aktifitas bisnisnya, seorangpebisnis yang handal tidak boleh mengharapkan keuntungan pada saat baru mulai usahanya. mereka harus bersiap-siap menghadapi seegala kemungkinan seperti kerugian dan kegagalan. oleh sebab itu, mereka harus memiliki modal yamg kuat dan sumber keuangan yang dapat digunakan pada masa kritis. jika perlu keuntunan bisnis tidak digunakan untuk keperluan lain, selain membesarkan bisnisnya.
dalam berbisnis, orang cina juga tidak menginginkan gampangnya saja tanpa mengeluarkan usaha dan modal. mereka tidak segan untuk menjual aset-aset yang merreka miliki atau hutang di bank untuk mendapatkan modal bisnis. saat mereka sudah mendapatkan nya, mereka akan menjalankan roda bisnis secara serius. mereka bukanlah para pedagang musiman atau ikut-ikutan. saat mereka telah memutuskan untuk mendirikan atau menjalankan suatu bisnis, mereka akan mencurahkan 100% energinya untuk mengurusi bisnis tersebut.
adapun menurut pakar marketing hermawan kartajaya dari mark plus inc, setidaknya ada tiga nilai tradisi (falsafah) yang selalu dipegang teguh oleh orang cina (tionghoa) yang ikut mendukung kesuksesan mereka sebagai pebisnis.
pertama, quang-shi, yaitu hubungan yang sangat erat antar orang cina. ketika yang stu terlilit masalah, maka yang lain akan ikut membantu. misalnya, saat seorang pengusaha cina bangkrut dan tak punya modal lagi untuk memulai usaha baru, pasti akan ada yang bersedia membantu, sekalipun usaha itu berpotensi rugi. selama orang yang diberi bantuaan berlaku jujur dan tidak berbuat curang, maka teman atau saudaranya akan tetap membantu, meskipun dia sudaah 2-3 kali bangkrut. tapi, jika sekali saja dia berbuat curang dan bohong, maka kerabatnya akan berhenti menolong.
kedua, wei-chi, yakni optimisme menghadapi krisis. 'wei' artinya bahaya dan 'chi' berarti kesempatan. jadi, setiap kali terjadi krisis, ada dua tindakan yang harus dilakukan yaitu melepaskan diri dari bahaya dan meraih kesempatan . orang cina selalu berpikir positif dlam menghadapi krisis dengan mengedepankan peluang yang ada dibandingkan sibuk memikirkan kendalanya. jadi mereka akan berusaha sekuat tenaga tanpa mengeluh untuk meraih kesempatan itu, sekecil apapun.
ketiga, mian-zi yang arti hafiyahnya 'muka'. orang cina memegang prinsip, apapun yang terjadi jangan sampai kehilangan muka alias harga diri. misalnya, ia punya hutang dan sudah jatuh tempo . jika tak punya uang tunai, ia rela menjual asetnya untuk melunasi hutang tersebut daripada harus kehilangan harga diri
ketiga falsafah tersebut beenar-benar dipegang teguh oleh orang cina, sehingga mereka benar-benar menjadi pebisnis yang handal. falsafah tersebut juga menjadi pembeda mereka dengan pebisnis yang lain maka jangan heran jika cina pada hari ini menjadi negara kuat yang meraih perekonomian dunia.
No comments:
Post a Comment