Siapa yang tidak mengenal merek-merek terkenal seperti samsung, KIA, dan hyundai? Merek-merek tersebut merupakan produk buatan korea selatan. Mobil hyundai bahkan memenangi nort amerian car of the years award, karena dianggap sebagai pendatang baru relatif murah (US$ 40 ribu), yang berhaasil menyaingi lexus, marcedes dan BMW. Sementara itu produk samsung galaxi tab boleh berbangga diri karena berhasil mendapat tablet android terlaris. Di indonesia, penjualanya telah mampu menguasai 71% market share.
Kesuksesan ekonomi korea selatan di capai pada akhir 1980-an ketika PDB berkembang dari rata-rata 8% Pertahun (US$2,7 milyar) pada tahun 1962 menjadi US$230 milyar pada 1989. Jumlah ini kira-kira 20 kali lipat dari korea utara dan sama dengan ekonomi-ekonomi menengah di ekonomi eropa.
Kemajuan ekonomi ini dekenal dengan nama keajaiban di sungai han. Bahkan saat ini pendapatan perkapita korea selatan hampir mendekati amerika serikat dan jepang.
Jika melihat sejarah yang di alami korea selatan, negara ini mengalami semuanya dari keterperukan. Pasca perang korea pada tahun 1950-an yang akhirnya memecah semenanjung korea menjadi dua negara yang beridiologi yang saling berseberangan, korea selatan harus menggantungkan dirinya pada pinjaman hutang amerika seriakat untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Baru pada awal periode 1960-an korea selatan memulai membangun industrinya dari industri pengolahan biji besi, tungsten dan bahan baku sutra yang tidak memiliki nilai tambah tinggi. Namun sejak 1970-an mulai berkembang sektor-sektor industri baru yang berorientasi ekspor seperti tekstil, petrokimia, garmen dan kayu lapis.
Tahun 1980-an, korea selatan mulai merubah orientasi industrinya menjadi berbasis pengetahuan (knowledge based economy). Sehingga psca krisis indonesia di tahun 1997 mulai bermunculan produk-produk berinovasi tinggi dari negara gingseng ini. Ekonomi berbasis pengetahuan dijalankan oleh pemerintah korea selatan dengan menggandeng kemitraan strategis antara pemerintah, bisnis dan perguruan tnggi, atsau yang di kenal dengan istilah tripel helix.
Word blank (2012) mencatat, korea selatan dan finlandia menjadi salah satu negara yang berhasil menjalankan konsep ekonomi berbasis pengetahuan dalam pembangunan nasionalnya.
Kebijakan yang diterapkan oleh korea selatan untuk membangun perekonomianya berbasis pengetahuan telah mengantarkan hasil produk-produk industri berdaya saing tinggi. Memiiki produk yang diakui secara internasional merupakan kebanggaann sendiri bagi masyarakat korea selatan. Terlebih mereka juga memiliki kecintaan terhadap produk-produk lokal. Maka tak heran jika produk dalam negeri di pakai oleh penduduk lokal banyak di jumpai di korea selatan.
Beginilah bangsa korea dalam membangun negaranya. Mencintai produk dalam negeri dari hulu hingga hilir, yakni menciptakan kualitas produk yang inovatif dan berdaya saing serta tidak malu untuk menggunakannya sendiri. Semoga bangsa indonesia bisa belajar dari kesuksesanya bangsa korea ini.
No comments:
Post a Comment