bukanlah hal mengejutkan bagi kita semua jika kita mendapati orang cina selalu sukses dalam berbisnis. mereka seakan-akan memang terlahir untuk menjadi seorang pebisnis handal. sehingga setiap kali merek menjalankan suatu bisnis, hampir bisa dipastikan, mereka akan meraup banyak kesuksesan.
setidaknya ada 3 (tiga) hal yang dapat dirujuk sebagai kunci sukses bisnis orang cina. yakni guanxi (jaringan bisnis); ganqing, menghormati dan menjaga ikatan perasaan/hubungan batin dalam; serta xinyong, jaringan antar-pribadi, berkaitan dengan reputasi.
Pertama, guanxi
Secara literal berarti relasi (relationship). dalam dunia bisnis orang cina, guanxi jug ditribusi sebagai jaringan diantara berbagai pihak yang bekerja sama dan mendukung satu sama lain. mentalitas pelaku bisnis cina diibaratkan seperti "engkau garuk pungungku, aku garuk pungungmu" yang mknanya kurang lebih saling tukar jasa, yang diharapkan dilakukan secara normal dan atas keikhlasan. guanxi merupakan konsep penting untuk memahami apakah seseorang dapat diiterima secara efektif dalam masyarakat cina
Di china, guanxi berpengaruh besar terhadap sukses bisnis. dengan menerepkan Guanxi secara benar, organisasi dapat meminimalkan risiko, frustasi dan ketidak nyamanan ketika melakukan bisnis. Dengan filososi Guanxi, pegusaha berupaya menjalin hubungan dengan pejabat pemerintah yang dimaksud untuk mendapatkan posisi bisnis yang lebih baik, meretas hambatan, memudahkan dalam segala urusan perizinan maupun operasional perusahaan yang ada hubunganya dengan pemerintah.
Meskipun membangun dan mempertahankan Guanxi, cina sangat membutuhkan waktu dan sumberdaya, namun semuanya itu merupakan investasi yang akan sepadan dengan hasil yang akan di peroleh. Apa yang di dapat dari rekan bisnis, seringkali bernilai lebih besar dari pada materidan waktu yang kita berikan, khususnya jika dilihat dalam perspekktif jangka panjang, dan utamanya ketika kita sedang membutuhkan bantuan.
Pelaku bisnis di cina menjalin jaringan bisnis dengan pemasok, pengecer, bank, pejabat pemerintah daerah,dan stakeholder lainya, tidak hanya untuk sekedar basa-basi , namun satu hubungan yang di landasi oleh saling pengertian, dan kesediaan untuk saling membantu. memberikan hadiah kepada mitra bisnismenjadi hal lumrah di kalangan pelaku pebisnis cina.
Kedua, Ganqing
ganging, yang seara harfiah berarti perasaan. dalam budaya bisnis cina konsep ganqing masih berhubungan dekat dengan guanxi, ganging merefleksikan suasana umum dari hubungan sosial dari dua orang atau dua badan yang saling berinteraksi. Seseorang dapat di katakan memiliki ganqing yang baik jika hubunganya dengan orang lain tersebut baik, selain track-record hubungan yang baik di antara keduanya. sedangkan ganqing yang mendalam adalah terdapatnya ikatan perasaan / hubungan sosial itu sendiri.
konsep ganqing juga dekat sekali maknanya dengan konsep `muka` dalam budayacinc. konsep `muka` dalam kebudayaan cina mengacu kepada dua hal yang berbeda tapi saling berhubungan, yaitu mianzi dan lianzi. lian adalah kepercayaan masyarakat dalam karakter moral seseorang. sedangkan mianzi merepresantasikan persepsi sosial terhadap prestises seseorang. konsep menjaga muka sangan penting halnya dalam hubungan sosial masyarakat cina karena muka mewakili kekuasaan dan pengaruh.
kehilangan ian berakibat pada hilangnya kepercayaan sosial terhadap seseorang. kehilangan mianzi berakibat kepada hilangnya wibawa dan wewenang seseorang. Contoh gampang
gisip tentang seseorang yang mencuri dari khas toko ;ia akan kehilangan lian bukan mianzi. pada kejadian lainya, memotong pembicaraan bos/atasan seseorang pemenyebabnya kehilangan mianzi bukan lian.
orng cina berusaha mugkin menghindari suatu konflik dalam melanggengkan hubungan dengan sesamanya. ketika mereka menghindari konflik biasanya orang cina akan berusaha untuk tidak menyebabkan seseorang kehilangan mianzi-nya, yaitu dengan tidak memunculkan kenyataan-kenyataan yang melakukan kehadapan publik. Sebaliknya, ketika mereka ingin menantang suatu wewenang atau orang lain dalam suatu komunitas tertentu, orang cina akan berusaha menyebabkan orang tersebut kehilangan lian atau mianzi.
Ketiga Xinyong
dalam budaya bisnis cina bermakna sebagai jaringan antar pribadi merupakan hal penting. para pengusaha cina biasanya hanya berhubungan komersial dengan orang yang sudah mereka kenal. oleh karena itu, reputasi seseorang menjadisuatu yang penting sebagai upaya transaksi bisnis.
dahulu. para pebisnis cina secara pribadi akan berhubungan langsung dengan rekan-rekan bisnisnya, karena hal ini akan meningkatkan kemutlakan peran pemilik disamping tetap menjaga reputasinya sebagai pemilik perusahaan. fenomena serupa terjsdi hingga kini di erushaan-perusahaan milik etnis cina di asia tenggara, seperti singapura, malaysia, dan lain-lain.
sebaliknya, fenomena di cina daratan menunjukan bahwa kehadiran seorang pemimpin peruahaan dalam sebuah pertemuanbisnis tidak selalu segnifikan, karena keputusan final tetap di pegang oleh komune/dewan eksekutif yang belum tentu hadir di pertemuan tersebut, yang bisa saja mengakibatkan suatu pertemuan bisnis dengan tema yang sama dapat terjadi berkali kali dan mungkin sangat alot bagi pihak asing yang masuk ke dalam lingkaran mereka.
Xinyong dapat tertuang dalam kontrak verbal di suatu transaksi bisnis. pendatanganan kontrak kadang-kadang tidak di perlukan, biasanya hanya diperlukan dengan badan-badan pemerintah. persetujuan verbal dianggap sudah cukup. jika pihak 1 megatakan akan melakukan sesuatu maka dia tidak akan ingkar. bagi mereka ingkar adalah perbuatan yang dapat mencoreng mianzi. jika tersebar reputasinya akan jatuh dan tidak akan ada lagi yang bersedia bisnis denganya lagi (atau kehilangan lian).
Nah, ketiga hal di atas menjadi kunci penting dibalik kesusesan orang-orang cina. ketiganya saling terkait. guanxi (jaringan bisnis) ; Ganqing, menghormati dan menjaga ikatan perasaan/hubungan batin yang dalam ; serta Xinyong, jaringan antar-pribadi yang berkaitan dengan reputasi adalah tiga elemen yang saling terkait dan tak terpisahkan ini berarti orang bahwa orang cina yang ingin menjaga jaringan bisnisnya, harus menghiasi dirinya dengan sikap ganqing dan xinyong.
No comments:
Post a Comment