Tujuan utama orang cina terjun ke dunia bisnis tentu adalah meraup keuntungan materi. Pasalnya, bagi orang cina hanya dunia bisnis yang menjanjikan hal tersebut. Anggapan semacam ini tentu tidak sepenuhnya benar. Karena keuntungan yang sifatnya materi bisa juga diperoleh dengan terjun dibidang lain, semisal dunia politik maupun olahraga.
Namun demikian, kebanyakan orang cina secara naluriah lebih memilih untuk menekuni profesi sebagai pedagang atau pebisnis, dibandingkan harus menjadi seorang politikus maupun olahragawan. Tak pelak, dunia bisnis menjadi ‘ladang’ paling potensial untuk meraup banyak keuntungan.
Meskipun tujuan utama orang cina dalam berbisnis adalah memperoleh keuntungan, namun hal tersebut bukan berarti bahwa mereka tidak mempunyai tujuan lain. Masih banyak tujuan-tujuan para pebisnis cina saat mereka memutuskan untuk menekuni dunia bisnis. Tujuannya pun beraneka ragam, dimana setiap individu orang cina bisa jadi berbeda-beda.
Pertama, tujuan berbisnis orang cina pada awalnya hanyalah ingin mencukupi berbagai keutuhannya. Berbisnis nampaknya adalah dunia yang paling mungkin bagi mereka untuk secara cepat memenuhi kebutuhan hidup. Berbeda dengan dunia politik yang tentu saja membutuhkan proses yang lama, bahkan harus melewati jenjang pendidikan yang lebih tinggi, maupun dunia olahraga yang terntu memerlukan bakat alami, berbisnis llebih mudah untuk mereka jalani. Pasalnya, seja dini banyak keluarga cina yang sudah mengenalkan dunia ini kepada anak-anaknya.
Kedua, untuk memakmurkan keluarga. Bagi orang cina, berbisnis adalah hal yang menjanjikan kemakmuran secara materi. Mereka tak segan untuk terjun ke dunia bisnis saat mereka mendapati bahwa banyak orang dilingkungan mereka yang sudah membuktikannya. Banyak orang cina yang semula miskin, tidak berpendidikan, dan tak punya modal apapun, bisa memberikan kemakmuran pada diri dan keluarga besarnya, saat mereka terjun ke dunia bisnis.
Ketiga, ingin namanya dikenal banyak orang . Dahulu kala saat orang cina ingin dikenal luas oleh masyarakat, meeka ramai-ramai menyekolahkan anaknya setinggi mungkin agar menjadi seorang sarjana, sehingga bisa bekerja di instansi atau lembaga pemerintahan. Namun, dunia moderen telah merubahnya. Saat ini saat orang ingin dikenal luas oleh masyarakat luas, cara yang paling ampuh adalah dengan menjadi kaya dengan berbisnis. Pasalnya, saat seseorang sudah menjadi pebisnis yang kaya raya, dia bisa membawahi atau mempekerjakan banyak orang.
Keempat, karena ingin menjadi penerus usaha keluarga. Kebanyakan orang cina menjalankan bisnis secara turun temurun. Mereka tentu tidak ingin bisnis keluarga yang sudah dirintis puluhan tahun, bahkan ratusan tahun berhenti begitu saja, tanpa ada yang meneruskan. Maka, dalam keluarga cina yang sudaah memiliki suatu usaha. Pasti ada satu diantara anak atau anggota keluarganya yang meneruskan bisnis keluarga. Bagi mereka ada kebanggan endiri saat mereka bisa meneruskan bisnis warisan keluarga, bahkan membuatnya lebih besar dibandingkan sebelumnya.
Kelima, ingin mencoba hal baru. Jati diri orang cina adalah orang yang penuh dengan keberanian, suka tantangan, dan gemar pada hal-hal baru. Maka, saat mereka mendapati bahwa profsi bisnis adalah profesi yang menjanjikan ketiga hal tersebut, mereka tanpa ragu akan terjun ke dunia bisnis. Saat itulah tantangan, dimana mereka harus selalu tahu bahwa perkembangan dan keinginan pasar. Mereka juga harus menyesuaikan diri dengan perkembangan jaman, sehingga bisnis yang dikelola bisa meraih sukses. Merekapun tak gentar jika dallam berbisnis mereka harus mengalami kegagalan. Pasalnya, kegagalan bagi mereka adalah kesuksesan yang tertunda.
Keenam, ingin memiliki kebebasan waktu. Banyak orang cina yang nampaknya memilih untuk terjun kedunia bisnis karena alasan ini. Mereka nampaknya tidak ingin terikat oleh waktu kerja seperti umumnya orang kantoraan. Dengan menjadi seorang pebisnis, mereka tidak diatur oleh waktu. Namun waktulah yang mereka atur. Mereka bia kerja sejak pagi buta, tanpa harus menyesuaikan apakah jam sudah menunjukan angka delapan ataupun sepuluh. Mereka justru merasa tidak bebas jika ruang gerak pekerjaan mereka dibatasi oleh waktu. Karena sejatinya mereka adalah kaum gemar bekerja. Maka, mereka bisa bekerja dua kali lebih lama dibandingkan jam kerja normal orang lain.
Ketujuh, ingin mempunyai usaha sendiri dan tidak bekerja pada orang lain. Kebanyakan oraang cina lebih suka merintis suatu usaha sendiri, meskipun kecil-kecilaan dibandingkan bekerja diperusahaan orang lain. Bagi mereka, lebih baik menjadi bos bagi diri mereka sendiri daripada menjadi anak buah orang lain. Maka, banyak orang cina yang berani nekat membuka usaha sendiri. Memutuskan untuk keluar dari suatu perusahaan atau tempat usaha milik orang lain, karena mereka yakin bahwa keputusan inilah yang akan mengantarkan mereka pada pintu kesuksesan. Untuk sukses, mereka harus berani berdikari atau mengambil langkah untuk merintis bisnis secara mandiri.
Kedelapan, ingin mendapat simpati. Dunia bisnis adalah dunia yang memugkinkan seseorang bertemu dan berkmunikasi dengan orang lain, saat kita banyak bertemu dan berkomunikasi dengan orang lain, saat itulah kita bisa mendapatkan simpati dari orang lain. Orang cina nampaknya saangat hafal dengan fakta ini. Maka, untuk menarik simpati, menjalani keakraban dengan orang lain, dunia bisnis menjadi pilihan yang sangat relevan. Di situlah, orang cina bisa benar-benar memperoleh simpati dari khalayak banyak, dibanding jika mereka bekerja disebuah institusi atau lembaga.
Kesembilan, menyalurkan bakat. Tidak dapat dipungkiri jika seorang cina sangatlah berbakat dalam dunia bisnis. Mereka seakan-akan terlahir untuk menjadi seorang pebisnis atau pedagang. Maka, agar bakat tersebut tidak sia-sia bahkan bisa terus terasah, mereka dengan penuh keyakinan menyalurkaannya ke dunia bisnis. Saat orang cina sudah merintis suatu usaha, waktu pada akhirnya membuktikan bahwa mereka sejatinya memang sudah terlahir sebagai seorang pebisnis yang handal, dimana kesuksesan demi kesuksesan berhasil mereka raih.
Meskipun tujuan-tujuan seperti diaatas telah dicapai oleh orang cina, namun kebanyakan mereka akan teruss memiliki keinginan-keinginan lain dan keinginan itu bisa saja menjadi bagiaan tujuan bisnis mereka. Karena bagaimanapun juga keinginan lain dan keinginan itu bisa saja menjadi bagian dari tujuan bisnis mereka.
No comments:
Post a Comment