Bagi orang cina, untuk meraih sukses, seseorang tidak hanya perlu menerapkan prinsip-prinsip tao zhu gong. Pasalnya, tao zhu gong juga telah marumuskan beberapa pantangan bagi para pebisnis agar meraih banyak kesuksesn. Berikut 12 pantangan bisnis ala tao zhu gong:
Pantangan bisnis pertama, jangan lamur dan berpandangan sempit (wu bi lou), pantangan bisnis ini dikontraskn dengan prinsip bisnis ke-12, yaitu kemampuan melihat jauh kedepan (neng yuan shu). Dia tidak mungkin memiliki cara pandang seperti helikopter yang sangat diperlukan orang untuk melihat jauh dan membangun perspektif jangka panjang.
Pantangan bisnis kedua: jangan terlalu mengagungkan kebesaran (wu xu hua). Pantangan ini dapat dihubumgkan dengan prinsip bisnis ke 3, yaitu kemampuan berfokus pada bisnis(neng a n ye). Orng yang mengagungkan kebesaran cenderung mudah digoyahkan. Dia akan cenderung didikte oleh kejadian dan perubahan-perubahan, bukan mengendalikannya. Akibatnya, bisnisnya pasti kehilangan fokus, sehingga tidak mungkin ia membangun kompetisi inti perusahaan.
Pantangan bisnis ketiga: jangan ragu-ragu (wo yu rou). Pantangan ini dengan muda dikontraskan dengan prinsip bisnis ke 5, yaitu kemampuan bersikap tangkas dan fleksibel (neng min jie). Untuk mengambil keutungan dari peluang yang ada dan untuk menyikapi ancaman dengan efektif, orang harus tangkas dan fleksibel.
Pantangan bisnis keempat: jangan malas (wu lan duo). Ini merupakan pantangan bisnis yang cakupannya cukup luas. Dapat dihubungkan dengan berbagai prinsip bisnis, misalnya, dengan prinsip bisnis ke-4 kemampuan mengorganisasikan (neng zheng dun). Tidak diragukan lagi, untuk menjadi , kerja keras dan jiwa kepemimpinan patut dijadikan teladan. Tidak ada ruang untuk berpangku tangan.
Pantangan bisnis kelima: jangan keras kepala(wu gu zhi). Keras kepala menunjukkan ketidakluwesan, ketidakmauan untuk berubah dan menyesuaikan diri.karena itu, pantangan bisnis ini dapat dikontraskan dengan prinsip bisnis yang ke 5 yaitu kemampuan bersikap tangkas dan fleksibel (neng min jie). Karena itu, pantangan bisnis ke 5 ini, dihubungkan dengan prinsip bisnis ke 11, kemampuan untuk memulai dan menjadi contoh (neng chang lu).
Pantangan bisnis keenam: jngan terlalu argumentatif (we qiang bian). Pantangan bisnis ke 6 ini dengan mudah dapat digunakan untuk mendukung prinsip bisnis ke 8, kemampuan bicara (neng bian lun). Pada akhirnya, perlu diancamkan bahwa seseorang tidak harus selalu memenangkan perdebatan. Sebaliknya, orang harus belajar kapan harus menang dan kapan harus mundur dengan keanggunan.
Pantangan bisnis ketujuh: jangan mudah menmbuka diri (wu qing chu). Ada berbagai cara untuk menafsirkan apa yang dimaksud dengan mudah membuka diri, ini dapat dikontraskan dengan prinsip bisnis ke 3, kemampuan memusatkan usaha (neng an ye). Karena itu, pantangan bisnis juga dapat dihubungkan dengan prinsip bisnis ke 6, kemampuan menagih pembayaran (neng tao zhang).
Pantangan bisnis kedelapan: jangan rakus akan pinjaman (wu tan she). Dalam perspektif finansial, prinsip bisnis ini dapat dihubungkan dengan prinsip bisnis ke 3, kemampuan untuk berfokus pada usaha (neng an ye) dan berlawanan dengan prinsip bisnis ke 6, kemampuan menagih pembayaran (neng tao zhang). Karena itu, pengusaha yang mampu menagih pembayaran bisnisnya menghargai pentingnya perencanaan kas serta dampaknya terhadap operasional perusahaan. Kemungkinan besar, dia akan cenderung lebih bijaksana dan menggunakan kredit.
Pantangan bisnis kesembilan: jangan terlibat dalam persaingan yang tidak perlu(wu zheng qu). Apabila huruf cina (wu zheng qu) digunakan untuk menggambarkan seseorang. Maka gambaran yang ditunjukan adalah orang yang mudah tergoda dan suka melibatan diri dalam berbagai tindakan. Seorang pengusaha yang sanggat terfokus tidak akan tergoda dan bergegas masuk ke dalam prtempuran dengan kompetitornya.
Pantangan bisnis kesepuluh: jangan melemahkan simpanan dan surplus (wu bo xu). Prinsip ini sanggat berhubungan dengan prinsip bisnis ke 6, kemampuan menagih pembayaran (neng tao zhang). Pengusaha yang berwawasan ke depan akan mengetahui pentingnya membangun surplus agar dapat digunakan saat muncul berbagai peluang bisnis. Surplus juga diperlukan untuk mengatasi masa-masa sulit yang bisa muncul kapan saja dari waktu ke waktu.
Pantangan bisnis kesebelas: jangan abaikan perubahan kondisi dan tren bisnis (wu mei shi). Pantangan ini jelas berhubungan dengan prinsip bisnis ke 10, kemampuan mendiagnosa peluang dan ancaman (neng zhi ji). Apabila tren dan kondisi bisnis berubah, pengusaha yang bijak pasti segera menganalisis implikasinya. Dia mengetahui bahwa agar bisnisnya tumbuh pesat, perusahaan tidak hanya beroperasi dalam lingkungan yang sangat dinamis dan berubah-ubah, tetapi ia juga harus berinteraksi dengan kondisi tersebut.
Pantangan bisnis keduabelas: jangan terlalu mengandalkan produk yang ada (wu chi huo). Terlalu mengandalkan produk yang ada menunjukkan anda berasumsi tren dan kondisi bisnis, termasuk selera dan keinginan konsumen tidak akan berubah. Salah satu cara menghindari hal ini adalah dengan menerapkan prinsip bisnis ke 9; kemampuan unggul dalam pembelian (neng ban huo).
No comments:
Post a Comment