Sudah menjadi rhasia umum bila orang korea adalah pekerja keras dan loyal tehaadap pekerjaan. Sepertinya masyarakat indonesia patut menyontoh kedisiplinan masyarakat korea. Tidak hny saat bekerja saja, tetapijuga dlam kehidupan sehari-hari kedisiplinan menjadi modal utama masyarakat korea untuk maju. Jika menyimak perjalanan sejarah bangsa korea, Berikut adalah ulasanya :
1. Kerja keras
Orang korea memiliki prinsip hidup “ketika kamu tidak bekerja keras, kamu tidak akan hidup”. Pantas jika bangsa korea di kenal sebagai bangsa pekerja keras”. Dalam jumlah jam kerja misalnya, rata-rata pekerja korea bekerja 2.261 jam er tahun atau 200 jam lebih tinggi di banding 1994. Ini jauh melampaui sebagian besar dari 22 negara majuyang tergabung dalam OECD. Rata-rata pekerja jepang misalnya, hanya sekitar 1.800 jam per tahun. Sementara pekerja di AS berada jauh di bawah itu.
Pulang cepat adalah sesuatu yang boleh dikatakan “agak memalukan” di korea dan menandakan bahwa pegawai tersebut termasuk “yan tidak di butuhkan” oleh perusahaan.
Karena bangsa korea tidak menyukai kemalasan, maka jangan heran apabila mendengar kabar pengemis ditemukan tewas di emperan karena tidak ada yang memberi makan. Bukan berarti mereka pelit, tetapi bangsa korea tidak suka melihat mereka hanya ingin “enaknya doang”. Namun mereka akan dengan senang hati bantuan modal dengan syarat lunak apabila kita ingin bekerja.
2. Loyalitas tanpa batas
Slogan ‘loyalitas tanpa batas’ sudaah menjadi suplemen orang korea. Karena loyalitas itulahsitie karir sebuah perusahaan berjalan dan tertata rapi. Tidak seperti di ASatau di negara-negara eropa, sangat jarang orang korea berpindah-pindah perusahaan atau pekerjaan. Mereka biasanya bertahan di satu atau dua perusahaan hingga pensiun. “ini mungkin implikasi dari industri di korea yang kebanyakan hanya mau menerima fresh graduate, yang kemudian mereka latih dan didik sendiri sesuai bidang garapan (core busnisess) perusahaan. Dalam hal loyalitas, loyalitas orang korea sebanding dengan loyalitas orang jepang.
Loyalitas membuat sistem karir di sebuah perusahaan berjalan dan tertata dengan rapi. Tidak seperti di negara lain, sangat jarang ada orang korea berpindah-pindah perusahaan. Karena mereka mempunyai sense of belonging yang tinggi terhadap tempatnya bekerja. Bagi mereka, terlebih bagi yang terlibat sejak awalberdirinya perusahaan, kesuksesan perusahaan adalah kesuksesan bagi mereka juga. Oleh karena itu banyak orang korea yang bertahan di satu dua perusahaan sampai pensiun. Ini bukan berarti mereka tidak suka suasana baru atau tantangan baru, melainkan hanya masalah loyalitas.
3. Malu
Malu merupakan budaya leluhur dan turun-temurun bangsa korea. Meski tidak seperti jepang yang di kenal budaya harakiri bunuh diri dengan menusukkan pisau ke perut, orang korea juga memiliki budaya malu yang sangat tinggi. Jika orang korea gagal dalam mengembang tugasnya, mereka akan segera menanggalkan jabatanya.
Orang korea juga malu terhadap lingkunganya bila melanggar aturan/norma yang sudah menjadi kesepakatan umum. Mereka secara otomatis akan membentuk antrian dalam situasi seperti beli tiket. Bahkan untuk memakai toilet umum mereka berjajar rapih walau sudah kebelet.
4. Jaga tradisi dan menghormati orang tua
Hingga kini tradisi dan budaya di korea tidak luntur mesti berkembang teknologi dan ekonomi bergerak pesat. Bahkan, belakangan korea sangat gencar mempromosikan ytradisi dan budayanya lewat banyak film atau sereal drama koreanya. Maka jangan heran, jika sekarang banyak film korea yang ber-seting tempo dulu. Tujuan mereka tak lain agar dunia semakin mengenal tradisi dan budaya orang korea.
Selain itu, budaya minta maaf masih menjadi reflek orang korea. Kalau suatu hari anda naik sepeda di korea dan menabrak pejalan kaki, maka jangan kaget kalau yang kita tabrak malah yang minta maaf duluan.
5. Hidup hemat
Masih ingat kasus penjualan blackberry murah di pasifik place beberapa waktu lalu yang memakan korban luka-luka hingga ada yang patah kaki? Fakta itu adalah cerminan bila masyarakat indonesia masih terbilang sebagai masyarakat konsumtif.
Bangsa jepang memiliki semangat hidup hemat. Sikap anti komunisme terlihat dlam berbagai bidang lehidupan di korea. Anda akan terheran-heran kalau melihat supermarket di sana ramai antrian pada pukul 19.30 ternyata supermarket disana memotong harga sampai separuhnya pada waktu setengah jam sbelum tutup. Banyak orang korea tidak memiliki mobil bukan karena tidak mampu membeli tapi lebih hemat menggunakan bus atau kereta untuk bepergian.
6. Mandiri
Pada orang tua di korea sudah menganjurkan anak-anaknya sejak dini untuk mandiri. Di banyak tempat, anak sejak dini sudah di latih untuk membawa perlengkapan sendiri. Hebatnya, pasca lulus SMA dan masuk bangku kuliah, hampir sebagian besar remaj korea tidak meminta biaya kepada orang tua. Banyak diantaa mereka mengandalkan kerja part time untuk biaya sekolah dan kehidupan sehari-hari. Kalaupun kehabisan uang, merka ‘meminjam’ uang ke orangtua yang itu nanti mereka kembalikan di bulan berikutnya.
7. Inovasi
Kore munkin bukan hanya penemu seperti bangsa cina. Namun korea di anugerahi kelebihan dalam meracik temuan orang lain untuk kemudian memasarkannya dalam bentuk yang di minati oleh masyarakat. Bahkan, karena inovasi yang luar biasa, korea belakangan menjadi trend center fasion di asia.
8. Pantang menyerah
Sejarah membuktikan korea termasuk bangsa yang tahan banting dan pantang menyerah. Pada tahun 1950, korea selatan masih menjadi salah satu negara termiskin di dunia. Ia pun akhirnya mampu bangkit dan menyalip negara-negara berkembang lainya. Mental pantang menyerah menjadi energi orang korea untuk bangkit dari keterpurukan tersebut.
9. Budaya baca
Lagi-lagi masyarakat dan pemerintah indonesia perlu mencontoh korea dalam memberantas buta aksara. Pasalnya, hampir semua orang korea hobi membaca. Maka jangan heran bila anda datang ke korea dan naik kendaraan umum, sebagian besar penumpangnya dari anak-anak hingga dewasa sedang membaca buku atau koran. Tak perduli mereka mendapat tempat duduk atau berdiri, waktu uang dalam perjalanan selalu di manfatkan untuk membaca.
10. Kerjasama kelompok
Orang korea senang bekerja secara berkelompok sehingga pekerjaan yang di hasilkan jauh lebih baik dan sempurna. Maka, jarang orang korea mengklaim hasil pekerjaan yang dilakukan secara kelompok. Fenomena ini tidak hanya di dunia kerja, kondisi kampus dengan lab penelitianya juga seperti itu, mengerjakan tugas mata kuliah biasanya juga dalam bentuk kelompok. Kerja dalam kelompok salah satu kekuatan terbesar orang korea.
11. Profesional
Selain di akhir pekan. Tetapi hampir tidak pernah ada yang menggunakannya di hari kerja. Mereka banyak menghabiskan waktu di hari biasa untuk belajar. Ketika tidak ada kuliah, maka yang mereka lakukan adalah ke perpustakaan atau tempat lain untuk belajar.
No comments:
Post a Comment