Monday, June 27, 2016

Tradisi bisnis orang korea

Belajar dari filosofi orang korea, kita bisa menemukan banyak hal yang menarik untuk menjalankan bisnis

Korea adalah salah satu negara yang patut diperhitungkan dalam kanca kejayaan Asia. Bagaimana tidak?perekonomian pasar bebas Negara Gingseng ini masuk ke dalamperingkat lima besar diseluruh Asia, dan ke-15 yang terbesar di dunia.Tak heran negara ini diperhitungkan sebagai salah satu “MACAN ASIA”.

Saat ini korea selatan diperhitungkan sebagai negara dengan pendapatan ekonomi cukup tinggi oleh Bank Dunia dan IMF.Bila kita melihat seoul sebagai ibukota korea selatan,tempat ini sungguh bisa menjadi jantung korea selatan dimana gap antara kaum miskin dan kaum kaya tidaklah terlalu besar.

Negara yang merupakan tuan rumah dari beberapa raksasa perusahaan konglomerat seperti LG,Samsung,dan Hyundai ini,memepunyai sistem pendidikan sangat kompetitif serta mampu mencetak tenaga kerja bermotivasi tinggi,dan mempunyai keahlian memadai.Semua ini tentu tidak lepas dari etos, budaya,serta kultur kerja dari para pekerjanya.

Dengan adanya perbedaan kultur atau budaya,kultur bisnis korea bisa menjadi tantangan tersendiri bagi para pebisnis asing.Banyak perusahaan korea masih dipengaruhi oleh kultur Confucianism yang kental.Perusahaan- perusahaaan Korea umumnya mempunyai sistem hirarki tinggi dan tersentralisasi dengan beberapa orang ‘inti’,termasuk para manajer yang bisa membuat keputusan besar.Semua deskripsi kerja,otoritas dan hubungan kerja antara atasan dengan bawahaan didasari oleh senioritas.

Para pebisnis yang tidak siap dan tidak berpengalaman dengan Confucianism akan menemukan halangan dalam berbisnis.Walaupun banyak sekali orang korea mengenyam pendidikan di Barat,norma-norma sosial Korea sepenuhnya.Namun, mereka bisa lebih dihargai bila mau mencurahkan sedikit perhtian dan tenaga untuk belajar beberapa patah kata kunci dalam bahasa Korea dan mengikuti beberapa norma sosialnya.

Pebisnis Korea berharap pra pebisns bisa menepati janji dan tepat waktu dalam menghadiri rapat atau pertemuan bisnis.Tradisi profesional pertama yang biasa dilakukan antara kedua belah pihak dalam meeting adalah saling bertukar kartu nama.Sangatlah penting untuk membangun kepercayaan juga membina hubungan agar proses dan hubungan bisnis dapat berjalan lancar.Tidak sepertu di Barat,proses ini memerlukan waktu dan kesabaran.Orang-orangKorea lebih suka berbisnis dengan orang-orang yangsudah mereka kenal.Dari sudut pandang orang barat,orang Korea dianggap agak ‘sensitif’.Mereka sangat tidak suka kehilangan muka dan ditempatkan pada posisi yang sulit di hadapan orang lain.

Meeting pertama biasanya dilakukan untuk membengun kepercayaan terlebih dahulu.Jadi, mereka tidak langsung menuju pada inti persoalaan bisnis yang ada.Kita harus berlaku formal dalam meeting sampai saat orang atau perwakilan dari Korea mulai menunjukkan sikap santai.Kesuksesan proses bisnis tergantung juga dari erat hubungan sosial.Saling berbagi makan malam bisa menjadi salah satu cara untuk membangun hubungan Korea biasanya adalah negosiator yang tangguh.Mereka mengagumi perusahaan mempunyai perwakilan yang mampu bernegisiasi dengan gigih,tetapi tidak terlalu agresif.Isu-isu yang sensitif umumnya dibicarakn kemudian, biasanya sambil proses bisnis berjalan,khususnya jika menyangkut hal-halrumit atau urusan finansial.

Disarankan untuk bisa diperkenalkan melalui pihak kedua daripada menghubungi langsung atau menghubungi secara acak perusahaan-perusahaan Korea yang ada. Untuk bisa bertemu dengan orang Kunci,hampir selalu tergantung pada bagaimana cara perkanalan yang dilakukan.Seorang penengah atau perantara yang credible bisa sangat membantu dalam mendapat kepercayaan dari para pebisnis Korea. Apalagi,bila perantara tersebut adalah orang yang dihormati.Mereka biasanya memerlukan waktu untukbmembuat keputusan karena seringkali hal ini diambilatas persetujaun kolektif.Waktu yang diperlukanuntuk pengambilankeputusan juga terkadang lebih lama dari yang diperkirakan.

Jika dilihat dari segi bahasa,tingkat pemahaman bahasa Inggris orang-orang Korea yang bisa berbahasa Inggris ternyata tidak sebagus yang diperkirakan.persepsi dan pemahaman mereka sering kali jauh meleset dari yang sebenarnya dimaksud oleh orang-orang Barat. Perbedaan kultur sering kali menimbulkan halangan yang cukup besar dalam hal berkomunikasi.Biasanya orang barat berusaha untuk mengulang atau membuat beberapa repetisi agar maksud mereka bisa ditangkap dengan lebih baik.Selain itu,mereka juga biasa saling bertukar catatan tertulis setelah meeting supaya bisa lebih memehami maksud dari kedua belah pihak.

Di Korea, dokumen-dukomen legal tidaklah terlalu penting jika dibandingkan dengan relationship antar individu.Mereka bahkan tidak terlalu suka kontrak yang terlalu detail atau rumit.Merka lebih menyukai kontrak yang cukup fleksibel agar bisa melakukan penyesuaian denganperubahan kondisi yang mungkin akan terjadi .Dengan demikian, lebih penting untuk membangun hubungan yang didasari ata saling percaya dan saling memberikan benefit dari pada membuat kontrak yang menandatanganinya,dan”mengapa”kontrak itu dibuat.

Hiburan juga memegang peranan penting di Korea dalam hubungan bisnis.Mereka suka berlomba minum dan saling membarikan hadiah kecil. Kini Golf juga menjadi olahraga favorit dan menjadi bentuk hiburan yang diminati.Melalui aktivitas ini,hubungan bisnis bisa menjadi lebih personal.pengetahuan mengenai keluarga, status,hobi, ulang tahun,pengalaman,sampai pada sampai filosofipribadi bisa didapat dari kegiatan hiburan atau olahraga.Bahkan,suatu persetujuan informal dari pihakyang sudah saling percaya bisa lebih besar pengaruhnya daripada dokumen perjanjian tertulis.

Konsep serta nilai daribudaya Korea pada dasarnyaterdiri atas kibun,Inhwa dan confucianism.Kata Kibun sendiri tidak punya terjemahan dalam arti sesungguhnya dalam bahasa Inggris.Tetapi,sebagai konsep yang meresapi setiap aspek dari kehidupan orang korea,kata tersebut bisa definisikan sebagai kebanggaan,paras,mood atau cara pandang.Dalam usaha untuk memelihara Kibun,terutama dalam konteks bisnis,seseorang harus meghormati orang lain dan menghindari segala tindakan yang bisa menyebabkan seseorang kehilangan muka.Di dalam kultur di mana keharmonisan sosial dianggap penting,kemampuan untuk menginterpretasikan pikiran orang lain(sering disebut juga sebagai Nunchi)adalah penting untuk memperlancar urusan bisnis.

Inhwa adalah suatu gambaran dari kepercayaan Confucian.Istilah Inhwa berarti pendekatan Korea kepada keharmonisan.Sebagai suatu masyarakat kolektif,pengambilan keputusan secara mufakat sangatlah penting untuk mempertahankan keharmonisan di Korea.Supaya Inhwa bisa berjalan dengan selaraas,orang-orang Korea sringkali berusaha menjawab dengan respon positif dan engan untuk menolak secara langsung.Dalam hal kultur bisnis Korea,hal ini tercermin dalam rasa setia pada perusahaan, kepatuhan,serta perilaku karyawan.

Sedangkan Confucianism merupakan sebuah filosofi yang mamou mempengaruhi begitu banyaak orang Korea,Akar budaya Confuciansm begitu kuat manancap pada kultur Korea,sehingga meresap ke banyak orang di sana. Filosofi ini membentuk moral,hukum nasional dan gaya hidup secara umum di Korea, mulai dari dalam keluarga sampai pada kehidupan sosial mereka.

Terlepas dari pengaruh negara-negara tetangga,Korea Selatan masih bisa mempertahankan idantitas dan ciri khasnya yang jelas dan homogen.Masih terasa juga pengaruh-pengaruh dari kepercayaan-kepercayaan religiusnya.Satu hal lagi,Korea juga mempunyai pemandangan dan landscape yang menakjubkan.Rakyat Korea memegang kebanggaan tinggi akanwarisan atau pusaka yang unik,dan juga bahasanya yang terbentuk dari sejarah panjang dan berliku.Sebagai hasilnya,hal tersebut tercermin juga pada kultur dan budaya bekerja atau berbisnisnya.

Perubahan wajah Korea terus berlanjut.Meskipun negara yang dikenal dengan sejarahnya cukup Pelik ini terbebas dari Jepang pada akhir Perang Dunia kedua,mereka masih harus menghadapi Perang Dingin.Namun,Korea mencetak kemajuan ekonomi yang cukup pesat dan terus berkembang menjadi salah satu terbesar di Asia,selain Jepang dan Cina.Peluang bisnis yang berkembang di Korea pun turut meningkatkan minat dan rasa ingin tahu dunia akan pengetahuankultur serta budayanya.

No comments:

Post a Comment