Monday, June 20, 2016

trik bisnis ala orang cina

berbicara mengenai trik bisnis atau trik dagang orang cina, bukan berarti orang suku lain tidak memiliki cita-cita menjadi kaya. namun, kenyataan ini menunjukkan bahwa orang cina memang dididik untuk mengejar kekayaan dan kemakmuran material, meskipun tidak sepenuhnya meninggalkan pemahaman kekayaan spiritual dan budi pekerti.

orang cina pada umumnya menyadari bahwa memliki uang itu penting, walaupun tak mengabaikan srtikulaso spiritual dan sosial. hampir segala sesuatu dipahami dapat diukur berdasarkan nilai uang. bila orang cina berdoa meminta sesuatu, maka biasanya urutan pertama adalah meminta rezeki, baru kemudian kesehatan yang baik dan lain-lain. dengan pedoman falsafah demikian, tak heran orang cina sukses dalam ukuran kebendaan yang memang mereka usahakan raih terlebih dahulu dalam semanat bersyuku dan berbagi.

tak ada keberhasilan tanpa kerja keras. ini falsafah berlaku bagi siapa saja, bukan apa yang eksklusif dianut orang cina. perkaranya sekeras apapun yang disebut kerja keras itu. dalam hitungan satuan wakyyu orang bekerja keras juga bekerja lebih lama daripada orang lain. rata-rata orang cina yang sukses bekerja lebih dari 8 jam sehari semalm. tak jarang mereka bekerja sampai larut malam dan menggurangi waktu istirahat atau rekreasinya.

orang cina setelah punya modal selalu membeli bahan lebih banyak sehingga memperoleh harga lebih murah. dibekali keahlian dan pengalaman, biasanya orang cina pun dapat bekerja relatif rapi serta efisien. semua ini pada gilirannya bisa menghasilkan laba lebih besar.

orang cina juga suka bekerja guna mempersiapkan kebutuhan hari ini sekaligus esok hari, sehinga tidak berhenti bila belum mendapatkan hasil lebih untuk jatah besok. esok mereka bekerja untuk keperluan luas, dan seterusnya. mereka terbiasa memforsir diri sehingga mengabaikan waktu istirahat. banyak lagi macam pekerjaan yang siap diterima orang cina apabila orang lain menolak mengerjakannya.

perhatikan bahwa makanan pendamping, yang dimaksudkan sebaai lauk-pauk, khas cina zaman dulu bercita rasa sangat asin, sangat asam, atau sangat manis. selain bertujuan menawetkan makanan, garam,asam, atau gula berlebihan yang diolah kedalam makanan tersebut sekaligus bertujuan mendukung falsafah hidup hemat yaitu memaksa agar mencicipi makanan pendamping tersebut dengan nasi atau bubur sedikit demi sedikit. bubur merupakan makanan andalan orang cina. ternyata lahirnya buburpun pada awalnya merupakan perwujudan upaya penghematan, yaitu masak nasi dengan memperbanyak air.

generasi dulu lebih pandai berhemat daripada generasi sekarang. ini harus diakui. tidk perlu mencari perbandingan jauh-jauh. lihat saja kenyataan bahwa orang tua kita sendiri punya pakaian yang jauh lebih sedikit daipada yang dimiliki anaknya kini. padahal sebelum anaknya mandiri mencari uang dan oleh karenanya berhak menggunakannya untuk apa saja sesuka hati mereka. apa yag dipunyai hari ini adalah hasil berhemat kemarin. prinsip ini diterapkan secara baik oleh orang cina dalam kehidupan mereka.

menjadi kaya atau tidak, orang cina tetap dididik berhemat, terlebih berhemat demi diri sendiri dan keluarga. logikanya tak ada gunanya mencari lebih kalau kemudian juga berbelanja lebih. mungkin lebh bijaksana bekerja sebentar dan makan sedikit daripada banting tulang tetapi boros.

bagi orang cina, berhemat pun bermakna memupuk modal demi membesarkan usaha. tak heran banyak usaha orang cina cepat tumbuh dan sukses. mesk sudah kaya, banyak orang cina tetap menerapkan pola hidup sederhana dan hemat, terlebih-lebih mereka yang pernah hidup susah. pasalnya, jika suatu generasi tak berusaha hemat, generasi berikutnya terpaksa berjuang lebih keras, dan sebaliknya bila suat generasi telah berjuang keras berikutnya diharapkan terbantu serta tak perlu lagi berjuang ati-matian.

No comments:

Post a Comment